TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME
Asal kata
konstruktivisme adalah “to construct” yang artinya membangun atau
menyusun. Konstruktivisme memandang
belajar sebagai proses di mana pembelajar secara aktif
mengkonstruksi atau membangun gagasan-gagasan
atau konsep-konsep baru didasarkan atas pengetahuan yang telah
dimiliki di masa lalu atau ada pada saat itu. Dengan kata lain,
”belajar melibatkan konstruksi pengetahuan seseorang dari
pengalamannya sendiri oleh dirinya sendiri”. Dengan demikian, belajar
menurut konstruktivis merupakan upaya keras yang sangat
personal, sedangkan internalisasi konsep, hukum, dan
prinsip-prinsip umum sebagai konsekuensinya seharusnya
diaplikasikan dalam konteks dunia nyata. Guru bertindak
sebagai fasilitator yang meyakinkan siswa untuk menemukan sendiri
prinsip-prinsip dan mengkonstruksi pengetahuan dengan memecahkan
problem-problem yang realstis. Konstruktivisme juga dikenal sebagai
konstruksi pengetahuan sebagai suatu proses sosial.
TUJUAN KONSTRUKTIVISME
•
Menumbuhkan motivasi siswa bahwa belajar merupakan
tanggung jawabnya sendiri
•
Mengembangkan kemampuan siswa untuk mengajukan
pertanyaan dan mencari sendiri pertanyaannya
•
Mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi pemikir
yang mandiri
CIRI-CIRI
PEMBELAJARAN SECARA KONSTRUKTIVISME
Adapun ciri – ciri pembelajaran secara kontruktivisme
adalah:
1. Memberi peluang kepada
murid membina pengetahuan baru melalui penglibatan dalam dunia sebenarnya.
2. Menyokong pembelajaran
secara koperatif mengambil kira sikap dan pembawaan murid.
3. Menggalakkan murid
bertanya dan berdialog dengan murid & guru.
4. Menganggap
pembelajaran sebagai suatu proses yang sama penting dengan hasil pembelajaran.
5. Menggalakkan proses inkuiri
murid melalui kajian dan eksperimen.
PRINSIP-PRINSIP KONSTRUKTIVISME
1. Pengetahuan
dibangun oleh siswa sendiri
2. Pengetahuan
tidak dapat dipindahkan dari guru kemurid, kecuali hanya dengan keaktifan murid
sendiri untuk menalar
3. Guru
sekedar membantu menyediakan saran dan situasi agar proses kontruksi berjalan
lancar.
4. Menghadapi
masalah yang relevan dengan siswa
5. Mencari
dan menilai pendapat siswa
TEORI
BELAJAR KONSTRUKTIVISME MENURUT JEAN PIAGET
Piaget yang dikenal sebagai konstruktivis
pertama (Dahar, 1989: 159) menegaskan bahwa penekanan teori kontruktivisme pada
proses untuk menemukan teori atau pengetahuan yang dibangun dari realitas
lapangan. Peran guru dalam pembelajaran menurut teori kontruktivisme adalah
sebagai fasilitator atau moderator.
A.
Skemata
Skema/skemata adalah struktur
kognitif yang dengannya seseorang beradaptasi dan terus mengalami perkembangan
mental dalam interaksinya dengan lingkungan.
B.
Asimilasi
Asimilasi adalah proses kognitif
dimana seseorang mengintegrasikan persepsi, konsep ataupun pengalaman baru ke
dalam skema atau pola yang sudah ada dalam pikirannya.
C.
Akomodasi
Akomodasi adalah proses pembentukan
skema atau karena konsep awal sudah tidak cocok lagi.
D.
Keseimbangan
Ekuilibrasi adalah keseimbangan
antara asimilasi dan akomodasi
TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME MENURUT VGOTSKY
Menyatakan bahwa siswa dalam mengkonstruksi
suatu konsep perlu memperhatikan lingkungan sosial. Konstruktivisme ini
oleh Vygotsky disebut konstruktivisme social.
Ada dua konsep penting dalam teori Vygotsky,
yaitu
1. 1. Zone of Proximal Development (ZPD)
2. 2. scaffolding.
Implikasi
Konstruktivisme dalam Pembelajaran
1.
tujuan pendidikan menurut teori belajar konstruktivisme
adalah menghasilkan individu atau anak yang memiliki kemampuan berfikir
untuk menyelesaikan setiap persoalan yang dihadapi,
2.
kurikulum dirancang sedemikian rupa sehingga terjadi
situasi yang memungkinkan pengetahuan dan keterampilan dapat dikonstruksi oleh
peserta didik. Selain itu, latihan memcahkan masalah seringkali dilakukan melalui
belajar kelompok dengan menganalisis masalah dalam kehidupan sehari-hari dan
3.
peserta didik diharapkan selalu aktif dan dapat
menemukan cara belajar yang sesuai bagi dirinya. Guru hanyalah berfungsi
sebagai mediator, fasilitor, dan teman yang membuat situasi yang kondusif untuk
terjadinya konstruksi pengetahuan pada diri peserta didik.
KELEBIHAN
DAN KEKURANGAN TEORI KONSTRUKTIVISME
1. Berpikir :
Dalam proses membina
pengetahuan baru, murid berpikir untuk menyelesaikan masalah, menjana idea dan membuat
keputusan.
2. Faham :
Oleh karena murid
terlibat secara langsung dalam membina pengetahuan baru, mereka akan lebih
faham dan boleh mengapliksikannya dalam semua situasi.
3. Ingat :
Oleh karana murid
terlibat secara langsung dengan aktif, mereka akan ingat lebih lama semua
konsep. Yakin Murid melalui pendekatan ini membina sendiri kefahaman mereka.
Justru mereka lebih yakin menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam situasi
baru.
4. Kemahiran
sosial :
Kemahiran sosial
diperolehi apabila berinteraksi dengan rakan dan guru dalam membina pengetahuan
baru.
5. Seronok :
Oleh kerana mereka
terlibat secara terus, mereka paham, ingat, yakin dan berinteraksi dengan
sihat, maka mereka akan berasa seronok belajar dalam membina pengetahuan baru.
Kelemahan
Dalam bahasan kekurangan atau kelemahan ini
mungkin bisa kita lihat dalam proses belajarnya dimana peran guru sebagai
pendidik sepertinya kurang begitu mendukung.
KLASIFIKASI
BELAJAR
Ø
reception learning
Ø
rote learning
Ø
constructivisme
Ø
kognitif gestalt
FUNCTION OF TEACHER
The modern teacher is a
facilitator: a person who assists student to learn for themselves. ( Stephen
Wall)
TEORI PIAGET
Ø
Able to
solve concrete (hands-on) problems in logical fashion
Ø
Understands
law of conversation and id able to classify and seriate
Ø
Understand
reversibility
1.
Pengurutan :
mengurutkan dari hal yang besar ke yang kecil ataupun sebaliknya melalaui
benda-benda
2.
Klasifikasi : membedakan suatu benda dengan menggunakan
warna atau bentuk misalnya pada masa anak-anak
3.
Decentering :
membuat suatu proyek pekerjaaan dengan menggunakan berbagai unsur
4.
Reversibility :
misalnya ketika anak kecil bermain suatu mainan dia akan merapihkannya dan
kemudian memberantakan kembali.
5.
Penghilang sifat
egosentrisme : karena akan susah untu berfikir secara umum
0 komentar:
Posting Komentar