Pages

Rabu, 20 November 2013

RESUME TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME

TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME

Asal kata konstruktivisme adalah “to construct” yang artinya membangun atau menyusun. Konstruktivisme memandang belajar sebagai proses di mana pembelajar secara aktif  mengkonstruksi  atau  membangun  gagasan-gagasan  atau  konsep-konsep  baru didasarkan atas pengetahuan yang telah dimiliki di masa lalu atau ada pada saat itu. Dengan  kata  lain, ”belajar  melibatkan konstruksi  pengetahuan seseorang  dari pengalamannya sendiri oleh dirinya sendiri”. Dengan  demikian, belajar  menurut konstruktivis  merupakan upaya keras  yang sangat  personal, sedangkan  internalisasi konsep,  hukum,  dan  prinsip-prinsip umum  sebagai konsekuensinya  seharusnya diaplikasikan  dalam  konteks  dunia nyata.  Guru bertindak sebagai fasilitator yang meyakinkan siswa untuk menemukan  sendiri prinsip-prinsip  dan  mengkonstruksi pengetahuan dengan memecahkan problem-problem yang realstis. Konstruktivisme juga dikenal sebagai  konstruksi pengetahuan sebagai suatu proses sosial. 

TUJUAN KONSTRUKTIVISME

      Menumbuhkan motivasi siswa bahwa belajar merupakan tanggung jawabnya sendiri

      Mengembangkan kemampuan siswa untuk mengajukan pertanyaan dan mencari sendiri pertanyaannya


      Mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi pemikir yang mandiri

CIRI-CIRI PEMBELAJARAN SECARA KONSTRUKTIVISME

Adapun ciri – ciri pembelajaran secara kontruktivisme adalah:
1.      Memberi peluang kepada murid membina pengetahuan baru melalui penglibatan dalam dunia sebenarnya.
2.      Menyokong pembelajaran secara koperatif mengambil kira sikap dan pembawaan murid.
3.      Menggalakkan murid bertanya dan berdialog dengan murid & guru.
4.      Menganggap pembelajaran sebagai suatu proses yang sama penting dengan hasil pembelajaran.
5.      Menggalakkan proses inkuiri murid melalui kajian dan eksperimen.


PRINSIP-PRINSIP KONSTRUKTIVISME
1.      Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri
2.      Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru kemurid, kecuali hanya dengan keaktifan murid sendiri untuk menalar
3.      Guru sekedar membantu menyediakan saran dan situasi agar proses kontruksi berjalan lancar.
4.      Menghadapi masalah yang relevan dengan siswa
5.      Mencari dan menilai pendapat siswa

TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME MENURUT JEAN PIAGET
 Piaget yang dikenal sebagai konstruktivis pertama (Dahar, 1989: 159) menegaskan bahwa penekanan teori kontruktivisme pada proses untuk menemukan teori atau pengetahuan yang dibangun dari realitas lapangan. Peran guru dalam pembelajaran menurut teori kontruktivisme adalah sebagai fasilitator atau moderator.

A.    Skemata

Skema/skemata adalah struktur kognitif yang dengannya seseorang beradaptasi dan terus mengalami perkembangan mental dalam interaksinya dengan lingkungan.

B.     Asimilasi

Asimilasi adalah proses kognitif dimana seseorang mengintegrasikan persepsi, konsep ataupun pengalaman baru ke dalam skema atau pola yang sudah ada dalam pikirannya.

C.     Akomodasi

Akomodasi adalah proses pembentukan skema atau karena konsep awal sudah tidak cocok lagi.

D.    Keseimbangan

Ekuilibrasi adalah keseimbangan antara asimilasi dan akomodasi


TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME MENURUT VGOTSKY
Menyatakan bahwa siswa dalam mengkonstruksi suatu konsep perlu memperhatikan lingkungan sosial.  Konstruktivisme ini oleh Vygotsky disebut konstruktivisme social.
Ada dua konsep penting dalam teori Vygotsky, yaitu
1.      1. Zone of Proximal Development (ZPD)
2.      2.  scaffolding.

Implikasi Konstruktivisme dalam Pembelajaran

1.      tujuan pendidikan menurut teori belajar konstruktivisme adalah menghasilkan individu atau anak yang memiliki kemampuan berfikir untuk menyelesaikan setiap persoalan yang dihadapi,

2.      kurikulum dirancang sedemikian rupa sehingga terjadi situasi yang memungkinkan pengetahuan dan keterampilan dapat dikonstruksi oleh peserta didik. Selain itu, latihan memcahkan masalah seringkali dilakukan melalui belajar kelompok dengan menganalisis masalah dalam kehidupan sehari-hari dan


3.      peserta didik diharapkan selalu aktif dan dapat menemukan cara belajar yang sesuai bagi dirinya. Guru hanyalah berfungsi sebagai mediator, fasilitor, dan teman yang membuat situasi yang kondusif untuk terjadinya konstruksi pengetahuan pada diri peserta didik.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TEORI KONSTRUKTIVISME
1Berpikir : 
Dalam proses membina pengetahuan baru, murid berpikir untuk menyelesaikan masalah, menjana idea dan membuat keputusan.
2.  Faham : 
Oleh karena murid terlibat secara langsung dalam membina pengetahuan baru, mereka akan lebih faham dan boleh mengapliksikannya dalam semua situasi.
3.   Ingat : 
Oleh karana murid terlibat secara langsung dengan aktif, mereka akan ingat lebih lama semua konsep. Yakin Murid melalui pendekatan ini membina sendiri kefahaman mereka. Justru mereka lebih yakin menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam situasi baru.

4.  Kemahiran sosial : 
Kemahiran sosial diperolehi apabila berinteraksi dengan rakan dan guru dalam membina pengetahuan baru.
5.   Seronok : 
Oleh kerana mereka terlibat secara terus, mereka paham, ingat, yakin dan berinteraksi dengan sihat, maka mereka akan berasa seronok belajar dalam membina pengetahuan baru.
         Kelemahan
Dalam bahasan kekurangan atau kelemahan ini mungkin bisa kita lihat dalam proses belajarnya dimana peran guru sebagai pendidik sepertinya kurang begitu mendukung.

KLASIFIKASI BELAJAR
Ø  reception learning
Ø  rote learning
Ø  constructivisme
Ø  kognitif gestalt
FUNCTION OF TEACHER

The modern teacher is a facilitator: a person who assists student to learn for themselves. ( Stephen Wall)

TEORI PIAGET

Ø  Able to solve concrete (hands-on) problems in logical fashion
Ø  Understands law of conversation and id able to classify and seriate
Ø  Understand reversibility

1.      Pengurutan : mengurutkan dari hal yang besar ke yang kecil ataupun sebaliknya melalaui benda-benda
2.      Klasifikasi  : membedakan suatu benda dengan menggunakan warna atau bentuk misalnya pada masa anak-anak
3.      Decentering : membuat suatu proyek pekerjaaan dengan menggunakan berbagai unsur
4.      Reversibility : misalnya ketika anak kecil bermain suatu mainan dia akan merapihkannya dan kemudian memberantakan kembali.
5.      Penghilang sifat egosentrisme : karena akan susah untu berfikir secara umum


0 komentar:

Posting Komentar