Pages

Kamis, 17 Oktober 2013

Resmue 4 Pilar Belajar Menurut UNESCO

Menurut UNESCO belajar meliputi 4 pilar yaitu:

1. Learning to know ( Pengetahuan)
2. Learning to do ( melakukan sesuatu)
3. Learning to be ( menjadi pribadi yang utuh)
4. Learning to live together ( Hidup Bersama)

1.       Learning to know

Dalam suatu lembaga pendidikan haruslah memprioritaskan keberhasilan sebuah proses pembelajaran, hal tersebut haruslah diaktualisasikan, karena mengingat bahwasanya pendidikan adalah hal yang sangat penting di era yang terus berkembang pesat dalam hal pengetahuan dan teknologi saat ini.

Tahapan awal untuk menciptakan pendidikan yang baik dan berkualitas adalah dengan mengetahui, memahami dan menerapkan pilar-pilar dalam pendidikan, dan learning to know atau belajar untuk mengetahui adalah pilar utama dalam sebuah pendidikan yang mempunyai nilai-nilai dan keyakinan yang menjadikannya sebuah kunci dalam suatu pendidikan. Proses-proses utama yang menjadi kunci dalam hal tersebut, meliputi:

1.         Meninjau dan mengklarifikasi nilai-nilai dan keyakinan
2.         Menyatakan misi dan tujuan pendidikan
3.         Mengembangkan pemahaman tentang bagaimana siswa belajar
4.      Responsif terhadap konteks dalam menentukan apa yang harus dipelajari oleh siswa dalam jangka waktu mereka mengenyam pendidikan di sekolah formal ataupun non formal

Selama mengenyam pendidikan di manapun dan kapanpun proses itu terjadi, secara tidak langsung telah mengajarkan  kita untuk memahami tentang sifat manusia, alam, dan berbagai kecerdasan manusia lainnya.

2.    Learning to do

Dalam pembahasan ini akan dipaparkan tahap kedua yaitu belajar melakukan sesuatu (berkarya). Sebelum masuk pada tahap belajar berkarya, disini akan dipaparkan dahulu pengertian dari belajar berkarya.
1.      Pengertian Belajar dan Berkarya 

     Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat.  Berkarya artinya mengerjakan suatu pekerjaan sampai menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi semua orang. Berkarya sangat erat untuk hubungannya dengan kerja keras. Kerja keras menunjukkan bahwa seseorang mempunyai keinginan untuk memperoleh hasil secara baik dan efektif.

2.      Hakikat Learning to Do 

            Learning to do (belajar untuk melakukan sesuatu) adalah sebuah aspek psikomotorik yang harus diberikan kepada anak didik. Aspek psikomotorik ini dapat diterjemahkan dalam segala kegatan belajar – mengajar. Proses pembelajaran dalam konsep learning to do  adalah peserta didik harus mau dan mampu (berani) mengaktualisasi keterampilan yang dimilikinya, selain bakat dan minat yang telah dimiliki sejak awal. Berani mengaktualisasi minat dan bakatnya, berarti peserta didik diarahkan untuk menyadari kelebihan dan

3.      Hal-hal yang terkait dengan belajar melakukan sesuatu atau untuk berkarya (learning to do)
a.      Martabat manusia dan martabat tenaga kerja
b.      Kesehatan dan keharmonisan dengan alam
c.       Kebenaran dan kebijaksanaan
d.      Cinta dan kasih sayang
e.       Kreativitas
f.       Perdamaian dan keadilan
g.       Pembangunan berkelanjutan
h.      Persatuan dan solidaritas nasional
i.        Spiritual global
 

      3.                Learning to be

Dua pilar pertama ditujukan bagi lahirnya generasi muda yang mampu mencari informasi dan/ menemukan ilmu pengetahuan, yang mampu melaksanakan tugas dalam memecahkan masalah, dan mampu bekerjasama, bertenggang rasa, dan toleran terhadap perbedaan. Bila ketiganya berhasil dengan memuaskan akan menimbulkan adanya rasa percaya diri pada masing-masing peserta didik.

Konsep learning to be perlu dihayati oleh praktisi pendidikan untuk melatih siswa agar memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Kepercayaan merupakan modal utama bagi siswa untuk hidup dalam masyarakat. Penguasaan pengetahuan dan keterampilan merupakan bagian dari proses menjadi diri sendiri (learning to be) (Atika, 2010). Menjadi diri sendiri diartikan sebagai proses pemahaman terhadap kebutuhan dan jati diri. Belajar berperilaku sesuai dengan norma dan kaidah yang berlaku di masyarakat, belajar menjadi orang yang berhasil, sesungguhnya merupakan proses pencapain aktualisasi diri.

Learning to be mengandung arti bahwa belajar adalah proses untuk membentuk manusia yang memiliki jati dirinya sendiri. Oleh karena itu, pendidik harus berusaha memfasilitasi peserta didik agar bealajar mengaktualisasikan dirinya sendiri sebagai individu yang berkepribadian utuh dan bertanggung jawab sebagai individu sekaligus sebagai anggota masyarakat.
  
4.             Learning to live together

            Pilar yang terakhir merupakan pilar yang menekankan peserta didik kepada bentuk pengaplikasian belajar di tengah – tengah masyrakat. Dalam mencapai kehidupan bersama diperlukan usaha-usaha, cara-cara dan kunci-kunci yang lebih menonjolkan sifat kebersamaan atau rasa kepedulian social yang tinggi. Karena dalam mencapai kehidupan bersama rasa kebersamaan tersebut harus diawali dari individu terlebih dahulu sebelum akhirnya kepada ruang lingkup yang lebih luas. Setiap individu harus memulai usaha sosialisasi dan rasa kebersamaan di dalam kehidupan, sehiingga kehidupan bersama dapat didapatkan dengan mudah. Usaha tersebut yaitu dengan menumbuhkan rasa kebersamaan dan saling membutuhkan satu dengan yang lainnya. Dan untuk memasuki abad baru atau dunia “kita” bersama-sama maka memerlukan kunci di bawah ini, yaitu :

a.       Memahami diri sendiri, satu sama lain dan dunia
b.      Menggunakan teknologi baru secara kritis
c.       Mencari tempat kita di masyarakat
d.      Membangun dunia lebih layak dan lebih adil

Dan dalam mencapai keberhasilan yang diinginkan, yaitu dapat hidup bersama tanpa adanya rasa keberatan atau ketidaknyamanan pada diri sendiri pastilah terdapat masalah-masalah demi terciptanya kehidupan bersama tersebut, dan amsala-masalah itu di antaranya :

a.       Menemukan orang lain dengan menemukan diri sendiri
b.      Mengadopsi perspektif kelomppok etnis, agama dan social lainnya
c.       Berpartisipasi dalam proyek dengan orang-orang dari kelompok
            d.    Mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan ketegangan dan konflik
 

Selasa, 15 Oktober 2013

sejarah kota bekasi

Sejarah Kota Bekasi

gb
Dayeuh Sundasembawa atau Jayagiri, itulah sebutan Bekasi tempo dulu sebagai Ibukota Kerajaan Tarumanagara (358-669). Luas Kerajaan ini mencakup wilayah Bekasi, Sunda KElapa, Depok, Cibinong, Bogor hingga ke wilayah Sungai Cimanuk di Indramayu. Menurut para ahli sejarah dan fisiologi, leatak Dayeuh Sundasembawa atau Jayagiri sebagai Ibukota Tarumanagara adalah di wilayah Bekasi sekarang.Dayeuh Sundasembawa inilah daerah asal Maharaja Tarusbawa (669-723 M) pendiri Kerajaan Sunda dan seterusnya menurunkan Raja-Raja Sunda sampai generasi ke-40 yaitu Ratu Ragumulya (1567-1579 M) Raja Kerajaan Sunda (disebut pula Kerajaan Pajajaran) yang terakhir.

Wilayah Bekasi tercatat sebagai daerah yang banyak memberi infirmasi tentang keberadaan Tatar Sunda pada masa lampau. Diantaranya dengan ditemukannya empat prasasti yang dikenal dengan nama Prasasti Kebantenan. Keempat prasasti ini merupakan keputusan (piteket) dari Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi, Jayadewa 1482-1521 M) yang ditulis dalam lima lembar lempeng tembaga. Sejak abad ke 5 Masehi pada masa Kerajaan Tarumanagara abad kea 8 Kerajaan Galuh, dan Kerajaan Pajajaran pada abad ke 14, Bekasi menjadi wilayah kekuasaan karena merupakan salah satu daerah strategis, yakni sebagai penghubung antara pelabuhan Sunda Kelapa (Jakarta).

Sejarah Sebelum Tahun 1949

Kota Bekasi ternyata mempunyai sejarah yang sangat panjang dan penuh dinamika. Ini dapat dibuktikan perkembangannya dari jaman ke jaman, sejak jaman Hindia Belanda, pundudukan militer Jepang, perang kemerdekaan dan jaman Republik Indonesia. Di jaman Hindia Belanda, Bekasi masih merupakan Kewedanaan (District), termasuk Regenschap (Kabupaten) Meester Cornelis. Saat itu kehidupan masyarakatnya masih di kuasai oleh para tuan tanah keturunan Cina.

Kondisi ini terus berlanjut sampai pendudukan militer Jepang. Pendudukan militer Jepang turut merubah kondisi masyarakat saat itu. Jepang melaksanakan Japanisasi di semua sektor kehidupan. Nama Batavia diganti dengan nama Jakarta. Regenschap Meester Cornelis menjadi KEN Jatinegara yang wilayahnya meliputi Gun Cikarang, Gun Kebayoran dan Gun Matraman.Setelah proklamasi kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945, struktur pemerintahan kembali berubah, nama Ken menjadi Kabupaten, Gun menjadi Kewedanaan, Son menjadi Kecamatan dan Kun menjadi Desa/Kelurahan. Saat itu Ibu Kota Kabupaten Jatinegara selalu berubah-ubah, mula-mula di Tambun, lalu ke Cikarang, kemudian ke Bojong (Kedung Gede).

Pada waktu itu Bupati Kabupaten Jatinegara adalah Bapak Rubaya Suryanaatamirharja.Tidak lama setelah pendudukan Belanda, Kabupaten Jatinegara dihapus, kedudukannya dikembalikan seperti zaman Regenschap Meester Cornelis menjadi Kewedanaan. Kewedanaan Bekasi masuk kedalam wilayah Batavia En Omelanden. Batas Bulak Kapal ke Timur termasuk wilayah negara Pasundan di bawah Kabupaten Kerawang, sedangkan sebelah Barat Bulak Kapal termasuk wilayah negara Federal sesuai Staatsblad Van Nederlandsch Indie 1948 No. 178 Negara Pasundan.

Sejarah Tahun 1949 sampai Terbentuknya Kota Bekasi

Sejarah setelah tahun 1949, ditandai dengan aksi unjuk rasa sekitar 40.000 rakyat Bekasi pada tanggal 17 Februari 1950 di alum-alun Bekasi. Hadir pada acara tersebut Bapak Mu’min sebagai Residen Militer Daerah V. Inti dari unjuk rasa tersebut adalah penyampaian pernyataan sikap sebagai berikut :
Rakyat bekasi mengajukan usul kepada Pemerintah Pusat agar kabupaten Jatinegara diubah  menjadi Kabupaten Bekasi. Rakyat Bekasi tetap berdiri di belakang Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dan berdasarkan UU Nomor 14 Tahun 1950 terbentuklah Kabupaten Bekasi, dengan wilayah terdiri dari 4 kewedanaan, 13 kecamatan (termasuk Kecamatan Cibarusah) dan 95 desa. Angka-angka tersebut secara simbolis diungkapkan dalam lambang Kabupaten Bekasi dengan motto "SWATANTRA WIBAWA MUKTI".

Pada tahun 1960 kantor Kabupaten Bekasi berpindah dari Jatinegara ke kota Bekasi (jl. H Juanda). Kemudian pada tahun 1982, saat Bupati dijabat oleh Bapak H. Abdul Fatah Gedung Perkantoran Pemda Kabupaten Bekasi kembali dipindahkan ke Jl. A. Yani No.1 Bekasi. Pasalnya perkembangan Kecamatan Bekasi menuntut dimekarkannya Kecamatan Bekasi menjadi Kota Administratif Bekasi yang terdiri atas 4 kecamatan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 1981, yaitu Kecamatan Bekasi Timur, bekasi Selatan, Bekasi Barat dan Bekasi Utara, yang seluruhnya menjadi 18 kelurahan dan 8 desa.

Peresmian Kota Administratif Bekasi dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 20 April 1982, dengan walikota pertama dijabat oleh Bapak H. Soedjono (1982 – 1988). Tahun 1988 Walikota Bekasi dijabat oleh Bapak Drs. Andi Sukardi hingga tahun 1991 (1988 - 1991, kemudian diganti oleh Bapak Drs. H. Khailani AR hingga tahun (1991 – 1997) 

Pada Perkembangannya Kota Administratif Bekasi terus bergerak dengan cepat. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi dan roda perekonomian yang semakin bergairah. Sehingga status Kotif. Bekasi pun kembali di tingkatkan menjadi Kotamadya (sekarang "Kota") melalui Undang-undang Nomor 9 Tahun 1996 Menjabat Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Bekasi saat itu adalah Bapak Drs. H. Khailani AR, selama satu tahun (1997-1998).

Selanjutnya berdasarkan hasil pemilihan terhitung mulai tanggal 23 Pebruari 1998 Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Bekasi definitif dijabat oleh Bapak Drs. H Nonon Sonthanie (1998-2003). Setelah pemilihan umum berlangsung terpilihlah Walikota dan Wakil Walikota Bekasi yaitu : Akhmad Zurfaih dan Moechtar Muhammad (perode 2003 - 2008).


REFERENSI
http://www.bekasikota.go.id/read/65/sejarah-kota-bekasi

Senin, 14 Oktober 2013

all about Bekasi


Jika anda baru pulang bepergian dengan memakai fasilitas tol dari Kopo- Cikampek, maka cobalah anda putuskan untuk mengakhiri perjalanan bebas hambatan anda pada tol Bekasi Barat. Anda akan disambut dengan pemandangan khas yang tidak dimiliki oleh gerbang tol yang lain di sepanjang jalan tol Cikampek.

Anda bisa memilih gerbang Bekasi Barat atau gerbang Bekasi Timur. Karena, fasilitas dan pemandangan yang ditawarkan untuk anda sama bagusnya. Lelah berkendaraan? Silahkan lihat pemandangan di kanan kiri anda. Ada dimana anda?
Tepat sekali!Anda sedang memasuki kawasan Kota Bekasi, “The Skycraper City”, kota yang bercita-cita ingin menjadi kota yang penuh dengan gedung-gedung pencakar langit. Makanya, jangan heran jika anda mudah sekali menemukan gedung-gedung tinggi dan pusat perbelanjaan di kota ini. Anda juga akan sangat mudahnya menemukan tempat-tempat yang anda cari selama ini. Mari kita telusuri kota ini.
Bekasi adalah salahsatu ibukota kerajaan Tarumanegara pada tahun 358 sampai tahun 669 bernama Dayeuh Sunda Sembawa atau seperti yang dinyanyikan oleh Bimbo, Jayagiri. Sebagai ibukota, Jayagiri atau Bekasi memang sudah ramai sejak masa itu. Bekasi juga merupakan daerah pewaris terakhir dari kerajaan Padjajaran.
Setelah selang beberapa abad kemudian, Bekasi juga tak terelakkan dari masa penjajahan Belanda. Di masa Belanda, Bekasi dibentuk menjadi distrik-distrik kecil. Dan distrik-distrik tersebut berkembang menjadi, sekarang yang kita kenal dengan kecamatan. Pemerintah Belanda memberi nama Jatinegara untuk mengganti nama Bekasi. Pada tahun 1950, nama Jatinegara kembali lagi menjadi Bekasi, setelah terjadinya demonstrasi besar-besaran yang menuntut nama Bekasi kembali dipakai kepada pemerintah. Dan sejak saat itu, Bekasi pada akhirnya menemukan jati dirinya.
Jika anda merasa lapar setelah perjalanan jauh, anda bisa memilih hidangan apapun di kota ini. Anda tidak perlu mengeluarkan isi dompet yang banyak. Karena, semua hidangan dan jajanan di Bekasi ini, semua harganya sangat terjangkau.
Ada banyak jajanan, restoran-restoran atau cafe-cafe, dimulai dari Nasi Uduk Poncol, Somay Ontel, pempek Gaby, Nasi Goreng Gila, Sop Kaki Sapi, Bakso Malang Arema, sampai restoran asing seperti Dunkin Donuts, KFC atau Pizza Hut. Semua dapat dinikmati dengan harga terjangkau. Dan rasanya juga sangat enak, tidak kalah dengan jajanan Jakarta.
Jika anda mencari alternatif sarana kesehatan selain Jakarta, anda bisa menjadikan Bekasi sebagai pilihan. Kota Patriot ini juga menyediakan fasilitas-fasilitas kesehatan yang bagus. Ini diwujudkan dengan beberapa rumah sakit yang bisa diandalkan seperti RS. Mitra Keluarga, RSU. Bakti Husada, RS.MH. Thamrin, dan RSUD.Bekasi milik pemerintah yang bisa dijadikan rujukan bagi keluarga miskin di kota ini.
Jika anda mulai pusing, jangan lupa untuk menyalakan radio mobil atau handphone anda. Karena Kota Bekasi juga menyediakan siaran-siaran radio untuk anda. Ada Radio Gaya di 93,60 Mhz, Agri FM di di 107,7 Mhz, M2 radio di 94,00 Mhz, atau bisa juga Radio Elgangga di FM 100,3 Mhz untuk anda yang senang dengan musik dangdut. Bekasi juga menyediakan beberapa siaran amatir.
Kota Bekasi juga memiliki beberapa Satelite Cities, pusat kota dengan spesialifikasi yang unik. Diantaranya adalah Harapan Indah dengan fasilitas Sentra Ponselnya, Superindo, Alfamart, dan ciri khas patungnya. Kemang Pratama, Taman Galaxy dan Grand Wisata.
Beberapa mall berstandar nasional dan internasional, yaitu Blue Oasis City (Carrefour), Mega Big Hypermall (Giant), Grand Mall (Hypermart), Metropolitan Mall (Matahari), Bekasi Trade Centre, Bekasi Cyber Park dan Bekasi Square. Semua mall tersebut telah ditempatkan di semua titik, timur, barat, utara dan selatan kota yang dahulunya dikenal sebagai Jayagiri ini.
Kota Bekasi mempunyai dua belas subdistrik, yaitu Bekasi Barat, Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Rawa Lumbu, Bantar Gebang, Pondok Gede, Jatisampurna, Jatiasih, Pondok Melati dan Mustika Jaya. Anda bisa mulai mencari makanan faforit anda di semua kawasan tersebut. Karena, Bekasi adalah kota perdagangan dan jasa, alhasil perut anda akan selalu kenyang selama anda berada disini.
“Saya, mah mau kota Bekasi jalanannya lebih bagus, sekolahnya gratis, buku-bukunya jangan ada yang beli”, tegas seorang pedagang ketoprak di samping sebuah klinik di Bekasi.
“Menurut saya, pemkot belum serius berbenah diri ngurusin kota Bekasi, soalnya masih ada waria-waria yang berkeliaran di belakang GOR”, tukas seorang warga lainnya.
Pro dan kontra selalu bergulir dalam kehidupan ini. Tidak terkecuali, dan bahkan sangat derasnya untuk bidang pemerintahan. Banyak pendapat tentang kehidupan sosial, politik maupun ekonomi. Semua hal tersebut adalah pikiran dan curhatnya rakyat dalam memberikan sumbangsihnya kepada pemkot.
Jika anda perhatikan, wajah kota Bekasi kini nampak lebih modern dan canggih. Tidak hanya fasilitas publik yang mulai memadai dan lebih profesional, tetapi sistim pendidikan pun mulai dibenahi. Terbukti dengan berdirinya banyak sekolah-sekolah swasta seperti Sekolah Dasar Islam Terpadu seperti SDIT dan SMPIT Al Husnayain di Bekasi Barat, SDIT Al Azhar di Jaka Permai, SDIT Avicenna di Bekasi Utara, dan SDIT Thoriq Bin Ziyad di Bekasi Timur, yang peringkatnya nomor satu terbaik di Bekasi.
Bekasi juga mengembangkan sistim standar nasional dan bahkan internasional bagi sekolah-sekolah dasar negeri, sekolah menengah pertama, sekolah menengah umum, dan sekolah kejuruan negeri. Seperti Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 yang telah berhasil menerapkan sistim tersebut.
Jika anda berniat membuat sebuah bidang usaha, maka Bekasilah tempatnya. Anda bisa memulai dengan bisnis makanan, restoran, kafe-kafe minuman atau restoran dengan lisensi dan franchise dari luar negeri. Atau anda bisa juga membuka usaha jasa, karena banyak sekali usaha jasa yang tersebar di kota Bekasi. Dimulai dari lembaga-lembaga kursus bahasa Inggris atau Mandarin, atau usaha percetakan. Seperti pusat percetakan di daerah Bulan Bulan, depan stasiun Bekasi yang tidak pernah sepi pengunjung.
Pemerintah kota Bekasi sedang mengembangkan sebuah imej baru bagi kota ini. Sebuah brand yang dijadikan andalan, yakni dunia usaha bisnis, perdagangan dan jasa. Perdagangan dan jasa yang dijadikan “brand” tersebut sepertinya mulai menunjukkan hasil. Ada banyak tenaga kerja yang mampu diserap untuk mengisi link-link yang sudah tersedia.
Pemerintah kota juga memberikan kemudahan perijinan bagi siapa saja yang ingin membuka peluang usaha. Dengan mempermudah prosedur dan menetapkan upah minimum, maka diharapkan program tersebut dapat memberikan hasil yang maksimal bagi kota Bekasi.
Hasil akhirnya, maka pertumbuhan ekonomi di kota ini mulai meningkat. Meskipun tetap adanya permasalahan klise seperti kemacetan, jalanan yang rusak, ataupun masalah kartu penduduk. Tetapi, setidaknya, pertumbuhan ekonomi tersebut mampu mengobati hati masyarakat Bekasi.
Keberhasilan inilah yang dicita-citakan Bekasi selama ini dalam memaknai arti “Patriot”, yaitu masyarakat dan pemerintah bekerjasama dalam mengabdi kepada negara dan penuh semangat dengan berjuang untuk bangsa. Berjuang untuk mencapai kesejahteraan ekonomi dan pemenuhan kebutuhannya. Sesuai dengan warna-warna dalam logo Bekasi, kemuliaan, keluasan wawasan, kejernihan pikiran, kesucian dalam perjuangan, keberanian berkorban, ketegaran, dan harapan bagi masa depan.
Bekasi lima tahun lalu dengan Bekasi saat ini sudah pasti berbeda. Dan Bekasi kini dengan Bekasi lima tahun lagi juga akan lebih berbeda dan lebih hebat. Semua itu adalah rencana-rencana para pendahulunya yang diwujudkan dan dilanjutkan oleh penerusnya sekarang.
Cita-cita dan impian Bekasi dalam mewujudkan “The Skycraper City” bisa saja berhasil. Ada mimpi-mimpi besar disana. Ada pengorbanan dan juga cucuran airmata. Ada juga keberanian untuk berubah dan menerima perubahan. Ada banyak para pahlawan tanpa tanda jasa yang lebih dahulu wafat tanpa menikmati hasil perubahan itu. Tapi, langkah-langkah yang telah mereka jejakkan kepada penerusnya, mampu memberi efek perubahan yang lebih dahsyat lagi. Dan semua itu, sebagai modal masyarakatnya untuk lebih mencintai Bekasi dan mau berjuang di dalamnya dalam mewujudkan “The Skycraper City”. Go Bekasi!


REFERENSI
 http://linakurniati.wordpress.com/2010/01/24/selamat-datang-di-kota-bekasi-the-skycraper-city/

Kamis, 03 Oktober 2013

Faktor-faktor


Faktor-faktor yang memepengaruhi perkembangan belajar dan pembelajaran


A.Perkembangan Orang Dewasa

Para ahli yang mengikuti aliran nativisme berpendapat bawah perkembangan orang dewasa di tentukan oleh faktor-faktor yang di bawah sejak lahir.menurut aliran nativisme,perkembangan orang dewasa bergantung pada pembawaan (hereditas).tokoh utama aliran ini adalah Schpenhaeur,seorang filosop jerman.para ahli yang menganut aliran ini berkeyakinan bahwa perkembangan individu manusia di dalam orang dewasa di tentukan oleh pembawaanya sedangkan pengalaman dan pendidikan tidak berpengaruh apa-apa.para ahli yang mengikuti pendirian ini biasanya mempertahankan kebenaran konsepsinya dengan menunjukan berbagai kesamaan atau kemiripan antara orang dewasa dengan keturunanya .

Para ahli yang mengikuti pendirian empirisme berpendapat bahwa perkembangan orang dewasa itu semata-mata bergantung pada faktor lingkungan.tokoh utama dari aliran ini adalah John Locke.dalam hal ini para penganut empirisme menganggap setiap anak lahir seperti tabularasa,dalam keadaan kosong tidak mempunyai apa-apa,hendak menjadi apa seorang anak kelak pada saat dewasa bergantung pada pengalaman / lingkungan yang mendidiknya.aliran ini berpendapat bahwa perkembangan orang dewasa itu di pengaruhi oleh faktor keturunan dan lingkungan,aliran ini di sebut aliran konvergensi.aliran konvergensi merupakan gabungan antara empirisme dengan aliran nativisme.aliran ini menggabungkan arti penting hereditas dengan lingkungan sebagai faktor-faktor yang berpengaruh dalam perkembangan orang dewasa.aliran ini merumuskan pertama x nya oleh W.Stern.

Perkembangan orang dewasa sangat di pengaruhi oleh jenis dasar kemampuan yang telah di letakkan pada masa remaja dan lingkungan perkembangan tempat mereka berinteraksi.faktor-faktor tertentu dalam kehidupan orang dewasa yang akan mempengaruhi perkembangan orang dewasa tersebut adalah:

1.         Kekuatan fisik
2.         Kemampuan motorik
3.         Kemampuan mental
4.         Motivasi untuk berkembang
5.         Model peran



B. Kekuatan fisik

Faktor pertama yang mempengaruhi perkembangan orang dewasa adalah kekuatan fisik.kekuatan fisik yang prima dapat mengatasi atau memecahkan permasalahan-permasalahan yang timbul pada masa orang dewasa.untuk memelihara kekuatan fisik yang prima perlu dijaga kesehatan.ada 7 kebiasaan hidup sehat yang di perlu dilakukan oleh dewasa untuk memelihara kekuatan fisik,yaitu:

Sarapan pagi,makan secara teratur,makan secukupnya untuk memelihara berat badan yang normal,tidak merokok,tidak meminum-minuman yang mengandung alcohol,olahraga secukupnya,tidur secara teratur 7-8 jam.kekuatan fisik yang tidak prima menghambat orang dewasa untuk mengerjakan apa yang seharusnya dilakukan oleh orang dewasa dan dapat menggagalkan sebagian atau secara total tugas-tugas perkembangan orang dewasa.orang dewasa mempunyai hambatan fisik karena kesehatanya buruk tidak mencapai keberhasilan maksimum dalam perkerjaan atau pergaulan.sebagai akibatnya, mereka selalu prustasi.

C.Kemampuan Motorik

Faktor ke 2 yang mempengaruhi perkembangan orang dewasa adalah kemampuan motorik. Kemampuan motorik orang dewasa mencapai puncak kekuatanya antara usia 20an dan 30an. Kecepatan respon maksimal terdapat antara usia 20-25 tahun dan sesudah itu kemampuan inisedikit demi sedikit menurun. Kemampuan motorik ini mempunyai hubungan yang positif dengan kondisi fisik yang kuat dan kesehatan yang baik. Kondisi fisik yang kuat dan kesehatan yang baik memungkinkan orang dewasa melatih keterampilan-keterampilan dengan baik.

Dengan kemampuan motorik yang baik akan dengan cepat menguasai keterampilan-keterampilan dalam berolahraga dan berkaya. Hal ini memudahkan mereka untuk bergaul dan berkomunikasi baik dilingkungan masyarakat maupun lingkungan pekerjaan.

D.Kemampuan Mental
Kemampuan mental yang di perlukan untuk menyesuaikan diri pada situasi-situasi baru adalah mengingat kembali hal-hal yang dulu pernah di pelajari, penalaran analogis dan berpikir kreativ. Kemampuan mental ini mencapai puncaknya dalam usia 20an,kemudian sedikit-demi sedikit menurun.

Kemampuan mental yang dimiliki orang dewasa ini sangat penting kedudukannya dalam menyesuaikan diri terhadap tugas-tugas perkembangan, jauh melebihi pentingnya kemampuan motorik.


Kemampuan mental seperti penalaran dengan menggunakan analogi, mengigat kembali informasi yang telah dipelajari, dan berpikir secara kreatifsangat diperlukan dalam mempelajari dan menyesuaikan diri terhadap keterampilan-keterampilan dan kecakapan-kecakapan yang dituntut oleh tugas-tugas perkembangan orang dewasa. Baik pria maupun wanita memiliki kemampuan berpikir yang sama dalam usaha-usaha mereka memilih teman-teman bergaul sebagai calon istri maupun suami.

E.Motivasi untuk Berkembang

Faktor lain yang mempengaruhi orang dewasa adalah motivasi untuk berkembang. Apabila remaja telah mencapai usia dewasa secara umum mereka berkeinginan kuat untuk dianggap sebagai orang-orang dewasa yang mandiri oleh kelompok sosial mereka.

Pada masa dewasa, individu terdorong untuk memulai berkerja, memilih pasangan hidup, belajar hidup dengan tunangan, mulai membina keluarga, mengasuh anak, mengelolah rumah tangga, mengambil tanggung jawab sebagai warga Negara dan mencari kelompok sosial yang menyenangkan.

F.Modal Peran

Faktor lingkungan perkembangan orang dewasa sangat berpengaruh terhadap perkembangan orang dewasa. Orang dewasa yang berinteraksi dengan orang dewasa lain mempunyai model peran untuk diteladani karena berinteraksi dengan orang dewasa lainya mereka memperoleh motivasi untuk mencontoh prilaku sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang di anut orang dewasa.

Masa remaja sangat berpengaruh terhadap perkembangan orang dewasa.dalam masa remaja seseorang yang normal membentuk kelompok-kelompok teman sebaya. Dalam kelompok-kelompok tersebut para remaja saling berinteraksi dan saling mempengaruhi. Kelompok tersebut mempunyai nilai-nilai tersendiri yang di akui dan di patuhi oleh anggotanya.para anggotanya sangat takut untuk di tolak oleh kelompok dan takut memiliki nilai yang berbeda dengan nilai-nilai kelompok.

Orang dewasa yang memperpanjang pengaruh teman sebayanya pada masa remaja akan memperpanjang masa remaja mereka.mereka tidak melaksanakan tugas-tugas perkembangan masa dewasanya misalnya seseorang yang terus melanjutkan sekolahnya dan bersahabat dengan teman sebaya hanya dalam urusan-urusan pelajaran, mereka tidak akan sempat atau mungkin tidak berani untuk mencari pasangan hidup.

REFERENSI
http://vividwiertanti.blogspot.com/2012/12/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-belajar.html

RESUME Teori belajar dan pembelajaran


RESUME

Pengertian pembelajaran menurut UUD 1945 No 20
Proses interaksi penddik dan peserta didik dan sumber belajar dalam satu lingkungan belajar.

Unsur-unsur pembelajaran

Ø  Interaksi
Ø  Peserta didik
Ø  Pendidik
Ø  Sumber
Ø  Lingkungan 

Prinsip-prinsip belajar

  1. Belajar merupakan bagian dari perkembangan. 
  2. Belajar berlangsung seumur hidup.
  3. Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh factor bawaan, lingkungan, kematangan, serta udaha dari setiap individu sendiri.
  4. Belajar mencakup semua aspek kehidupan
  5. Kegiatan belajar berlangsug pada setiap tempat dan waktu
  6. Belajar berlangsung dengan guru atau tanpa guru
  7. Dalam belajar dibutuhkan motivasi
  8. Perbuatan belajar bervariasi dari mulai yang sederhana sampai yang kompleks\
  9. Dalam belajar terjadi adanya hambatan-hambatan 
  10. Kegiatan belajar diperlukan bantuan atau bimbingan dari orang lain
.

Nativisme adalah pandangan bahwa keterampilan-keterampilan atau kemampuan-kemampuan tertentu bersifat alamiah atau sudah tertanam dalam otak sejak lahir. Pandangan ini berlawanan dengan empirisme, teori tabula rasa, yang menyatakan bahwa otak hanya mempunyai sedikit kemampuan bawaan dan hampir segala sesuatu dipelajari melalui interaksi dengan lingkungan.
Tokoh aliran ini diantaranya Immanuel Kant.

Empirisme adalah suatu aliran dalam filsafat yang menyatakan bahwa semua pengetahuan berasal dari pengalaman manusia. Empirisme menolak anggapan bahwa manusia telah membawa fitrah pengetahuan dalam dirinya ketika dilahirkan. Empirisme lahir di Inggris dengan tiga eksponennya adalah David Hume, George Berkeley dan John Locke.


EMPAT PILAR BELAJAR

1.      Belajar mengetahui ( learning to know) > pengetahuan
2.      Belajar berkarya ( learning to do) > siap kerja
3.      Belajar hidup bersama ( learning to live together) > hidup bersama dalam masyarakat
4.      Belajar berkembang utuh ( learning to be) > memiliki kepribadian yang utuh

THE MANY ROLES OF A TEACHER 

Ø  The teacher as an instructional expert
Ø  The teacher as Motivator
Ø  The teacher as Manager
Ø  The teacher as Leader
Ø  The teacher as counselor
Ø  The teacher as environmental engineer

Five varieties of learning (Gagne & Brigss)

Learning capability                                                                                                     Performance
1.      Verbal information                                         stating information
2.      Attitudes                                                         choosing to behave in particular ways
3.      Intellectual skills                                             using concepts and rules to solve problems                                                                          responding to classes of stimuli as distinct                                                                          from recalling specific example
4.      Motor skills                                                     executing bodily movements smoothly and                                                                          in proper sequence
5.      Cognitive Strategy                                          originating vovel solutions to problrms                                                                          utilizing various meand for controlling one’s                                                                         thingking or learning provcessis